Capek Ngikutin Ekspektasi Orang Lain?


    Kenapa si kita harus peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang kita? jadi, dari buku yang pernah aku baca bagian dari pikiran kita tu memproduksi rasa ketakutan atas apa yang dipikirkan orang lain terhadap kita dan itu tujuannya untuk melindungi diri kita sendiri. Contohnya, kalo kita sama sekali ga peduli atas apa yang dipikirkan orang lain terhadap kita, kita mungkin aja bisa seenaknya membunuh orang yang kita benci atau pergi jalan-jalan ke mall atau tempat rame dalam keadaan telanjang karena ya itu tadi kita bener-bener ga peduli sama apa yang dipikirkan orang lain.
 

    Ada juga alasan lain kenapa kita peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain karena kita mendasarkan identitas kita pada penilaian dari semua orang, ntah itu penilaiannya positif atau negatif, bahasa santainya 'ngikutin ekspektasi orang'. Karena kita mengira bahwa bagian dari identitas kita adalah cara orang memandang kita, maka kita harus melindunginya agar identitas kita tidak terpengaruh. Misalnya, kita adalah lulusan S3 dari kampus ternama, orang lain berpikir kita adalah orang yang pintar, santun, dan berbudi pekerti, sehinga seringkali kita harus bersikap sesuai dengan identitas yang kita miliki itu dan mengurung hal buruk dari diri kita karena takut melukai penilaian dari orang lain.

        Ada sepenggal kalimat dari Lao tzu “care about people’s approval and you will be their prisoner”. The bitter truth pada suatu poin, kita sudah membiarkan diri kita jadi tawanan. Kita menetapkan batasan kita sendiri dengan terlalu memikirkan persepsi orang tentang diri kita. Memang terkadang ada gunanya saat kita ngikutin pikiran orang lain, tapi jika kita terlalu peduli sama pikiran orang atau terlalu banyak dengerin orang hal-hal itu juga dapat merusak diri kita sendiri. Ketika kita terlalu peduli, kita akhirnya malah akan menjalani hidup dalam ketidakpastian.

        Terlalu peduli tentang apa yang dipikirkan orang lain, terlepas dari apakah kita suka atau nggak, kenyataanya itu nggak akan membantu pertumbuhan kita sebagai manusia. Kita memang harus harus peduli tetapi jangan too much, jangan sampe mengorbankan kebahagiaan kita sendiri hanya untuk memenuhi ekpektasi orang lain. Karena hidup kita, kita yang mengendalikan. Jangan biarin orang lain mendikte kita.

Kenapa si sebenernya orang bisa terlalu peduli sama pikiran orang lain?

     Salah satu alasan utamanya adalah karena kita takut ditolak. Kita ingin menjadi bagian dari mereka karena hal itu membuat kita merasa jauh lebih baik tentang diri kita sendiri. Alasan lain mengapa kita terlalu peduli adalah karena kita hanya ingin dianggap penting. Inilah mengapa kita mencari perhatian positif, sehingga kita dapat dianggap “normal”.

    Sebenernya si gakpapa kita mempertimbangkan pendapat orang lain, tetapi hidup berdasarkan pendapat itu jelas salah. Bisa-bisa kita nggak bahagia. Kita membatasi hidup kita dan membatasi pilihan kita hanya pada apa yang disetujui orang lain. Kita akan hidup dalam bayang-bayang harapan orang lain, dan akhirnya tidak menjalani hidup kita sama sekali.

❤ Just be yourself ❤ this must be one of the most overused piece of advice ever, tetapi ngak bikin maknanya jadi kurang bener. Semuanya dimulai dari dalam. Belajar menerima diri sendiri dan orang lain akan mengikuti, setidaknya mereka yang layak berada dalam hidup kita ☺ yang gak suka? just let them go.

    Penting banget untuk kita buat mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Jadilah dirimu sendiri. Jangan tunduk pada pendapat orang lain. Jangan bertumpu pada harapan mereka. Penuhi standar dan nilai kita sendiri, bukan mereka. Hidup dengan cara kita sendiri. Prioritaskan tujuan kita dan gunain penilaian orang hanya sebagai sebuah alat untuk berkaca diri. Dan mungkin yang perlu kita inget juga bahwa hidup bukanlah kontes popularitas. Bakal ada beberapa orang akan suka sama kita dan beberapa bakal benci sama kita tanpa alasan sama sekali. dan itu wajar, semua orang ngalamin itu. Aku sendiri pernah sedih banget pas temen tiba-tiba jauhin aku tanpa ngasih tau kenapa, sampe aku nangis dan waste my time just to thinking why my friend hate me, dan itu bener-bener ga guna ha ha☺

Who are you living for?

Kayanya terlalu sulit buat berhenti peduli sama pendapat orang lain tentang kita karena kita adalah makhluk sosial jadi wajar kalo kita masih sering mempertimbangkan ekspektasi orang lain dalam hidup, tapi kapan si hal itu menjadi terlalu berlebihan? Contoh:

1. Ketika kita memutuskan sebuah pilihan karena ngikutin orang lain

Ketika semua teman kita punya pacar, dan kita satu-satunya yang nggak punya, terus kita takut dicap sebagai loser akhirnya kita ngasal nyari pacar bukan karena benar-benar cinta tapi karena biar sama dengan teman-teman.

Punya genk pertemanan memang sangat menyenangkan, rasanya bisa memberi makna lebih dalam hidup kita. Tetapi terkadang ada masa dimana kita mungkin terpaksa melakukan sesuatu hanya karena kita takut kehilangan mereka. Dalam pengertian ini, memiliki pacar bisa tampak seperti sebuah kompetisi. Hanya karena teman-teman kita menjalin hubungan, kita juga merasa perlu untuk menjalin hubungan dengan seseorang.

2. Ketika kita dressing up buat menyenangkan orang lain

Apakah kita mencoba mengekspresikan diri atau hanya mencoba membuat orang terkesan? Orang harus selalu berusaha untuk terlihat rapi, tetapi ada yang salah jika kita meniru gaya orang lain dan tidak mengikuti gaya kita sendiri.


jadi kesimpulannya adalah it's ok peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain tentang kita, tapi jangan terlalu berlebihan. Jangan sampai kita melakukan sesuatu hanya untuk memenuhi ekspektasi orang lain. ☺👍


Komentar